Halaman

Sabtu, 29 Juni 2013

SEJARAH GINTING MANIK MERGANA

Ersentabi aku lebe man kam kerina Senina ras turang kami Merga/Beru Ginting Manik kerna penyusunan sejarah Merga Ginting Manik.Penyusunan Sejarah Merga ta enda berdasarkan Penuturan Nini Bulang ta,Terombo,cerita Lisan Karo ras arah diskusi.Sejarah Merga Ginting Manik e me :

GINTING MANIK  adalah cabang dari merga GINTING di Suku Karo.Nama keluarga yang diwariskan turun temurun dari garis keturunan Ayah  (Patrilineal)) di Suku Karo disebut Merga,dimana Merga berasal dari Kata "Meherga" (bahasa Karo) yang artinya berharga.Dikatakan Berharga karena dari garis keturunan Lelaki lah Nama Merga di teruskan dan bertahan samapi sekarang.Suku Karo merupakan Masyarakat Adat Asli penghuni dan Pendiri wilayah yang di sebut Tanah Karo Simalem.Merga pada Suku Karo  terdiri dari 5 merga induk yang disebut  "MERGA SILIMA" yaitu :

1.GINTING
2.KARO-KARO
3.PERANGIN-ANGIN
4.SEMBIRING
5.TARIGAN

(Juga berdasarkan Kongres Kebudayaan Karo yang dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 1995 di Internasional Sibayah Hotel Berastagi dimana Pemakaian Merga Suku Karo didasarkan atas Merga Silima)

Ginting Manik adalah Merga pada Suku Karo yaitu cabang dari merga Ginting, yang berasal dari Desa Tongging yang sekarang termasuk kecamatan Merek,Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara. Adalah hal yang cukup Unik bahwa daerah asal Ginting Manik adalah berada di Kabupaten Karo itu sendiri, berbeda dengan beberapa Merga Lain yang berasal dari luar Kabupaten Karo. Desa Tongging ini dulunya adalah Ibu Kota dari Kerajaan Urung Sipitu Kuta Tongging. Urung adalah Kerajaan  yang merupakan gabungan dari beberapa kuta/desa yang didirikan oleh Suatu Merga dengan Sangkep Geluh nya (Senina,Anak Beru dan Kalimbubu.Desa Tongging sendiri terdiri dari beberapa Kesain (Kesain adalah bagian dari desa dalam Suku Karo,setingkat dusun). Merga Ginting Manik adalah Pengulu dan Pendiri Kesain Manik di desa Tongging yang disebut dengan Manihuruk (Manik Tengging). Letak Kesain Manik Tengging secara umum adalah dataran atas desa Tongging. Daerah Tongging ini pada mulanya adalah wilayah hutan kemudian didatangi oleh merga perintis untuk menjadikannya ladang dan pemukiman.Merga Perintis di Tongging ini adalah Merga Munthe, Manik Tengging ,Sembiring dari Desa Silalahi dan Merga Perangin-angin Menjerang.Di ceritakan bahwa setelah kedatangan awal merga Ginting Munthe,kemudian datang pula Merga Ginting Manik yang juga Biak Senina dari Ginting Munthe ke daerah Tongging ini.Biak Senina adalah hubungan persaudaraan 1 leluhur.Kemudian melalui Acara Adat dan Perjanjian Leluhur, Ginting Manik dan Ginting Munthe sepakat untuk bersama-sama mendirikan desa Tongging untuk berkembang menjadi Kerajaan setingkat urung.Syarat untuk mendirikan perkampungan di Tanah Karo harus ada 4 komponen merga utama sebagai Merga Taneh (Sembuyak),Biak Senina Taneh ,Anak Beru Taneh dan Kalimbubu Taneh.Struktur seperti ini melambangkan struktur Rakut Sitelu dalam suku Karo.Dalam pendirian desa Tongging, Merga Taneh (Sembuyak) adalah Merga Ginting Munthe, Biak Senina Taneh adalah Merga Ginting Manik,Anak Beru Taneh adalah Merga Perangin-angin Menjerang dan Kalimbubu Taneh adalah Merga Sembiring dari desa Silalahi.Selain menerapkan sistem Rakut Sitelu, hubungan kekerabatan dalam mendirikan Urung tersebut berdasarkan hubungan pernikahan yaitu Merga Ginting Munthe selaku Merga Taneh menikahi perempuan beru Sembiring Sinulaki (Kalimbubu Kuta),sedangkan Merga Perangin-angin Menjerang (Anak Beru Kuta) menikahi perempuan Beru Ginting Munthe.Selanjutnya Merga Ginting Manik selaku Senina Kuta menikahi beru Perangin-angin Menjerang dan uniknya ada juga Merga Sembiring Sinulaki ini menikahi Perempuan Beru Ginting Manik. Sehingga struktur sosial dan adat dalam pendirian Urung Tongging sangat erat dan baik. Jadi,ke empat merga utama inilah yang membuka lahan dan mendirikan perkampungan.Struktur hubungan sosial ini bisa saja berubah seiring waktu dimana bisa saja Merga Ginting Munthe menikahi Bru Perangin-angin Menjerang dan lainnya.Struktur Sosial yang pertama saat mendirikan kuta adalah bagian dari perjanjan dalam mendirikan kuta.

Setelah beberapa generasi membuka dan mendirikan perkampungan,maka desa-desa bertambah banyak,Rakyat juga bertambah sehingga daerah tersebut dijadikan Kerajaan yaitu Kerajaan Urung Sipitu Kuta Tongging.Dinamakan Urung Sipitu Kuta Tongging karena dulunya daerah tersebut terdiri dari 7 desa utama,dan 7 desa utama ini berkembang menjadi lebih dari 7 desa.Merga perintis daerah Tongging yaitu Merga Ginting Munthe yang menjadi Raja Urung dan Merga Ginting Manik sebagai Raja Pandua atau Wakil Raja,merga Sembiring Sinulaki sebagai Kalimbubu Urung dan Perangin-angin Menjerang sebagai Anak Beru Urung.Beberapa waktu kemudian datang pula merga tarigan Girsang ke daerah Tongging ini,dan diangkat sebagai anak beru kuta di daerah tongging dan sekitarnya.Inilah sekilas mengenai Sipitu Kuta Tongging sebagai daerah asal Merga Ginting Manik.

Jadi daerah awal Merga Ginting Manik ini adalah Kerajaan Urung Sipitu Kuta Tongging,dimana di setiap desa urung Sipitu Kuta Tongging ini terdapat merga Ginting Manik selaku Biak Senina Taneh.Dari Urung Tongging ini merga Ginting Manik menyebar dan mendirikan perkampungan ke daerah Tanah Karo lainnya.Ada hal yang unik antara Merga Ginting Manik dan Ginting Munthe dimana rute penyebaran kedua merga ini di daerah Karo gugung relatif sama,yaitu dari Urung Tongging,kemudian dilanjutkan mendirikan Urung Ajinembah (Berpusat di desa Ajinembah),Urung XVII Kuta (berpusat di desa Munthe) dan Urung Kuta Bangun (Berpusat di desa Kuta Bangun).Struktur Pendirian Kuta pada umumnya tetap mengacu pada struktur Sosial Sipitu Kuta Tongging.Khusus urung XVII Kuta,struktur pemerintahan adat ikut didirikan oleh merga Siwah Sada Ginting.Hal ini terlihat di desa Munthe, Kesain untuk Senina Kuta adalah Kesain Ginting Babo.Sedangkan Ginting Manik mendirikan Kuta/desa di sebelah desa Munthe yaitu desa Singga Manik.Dari Urung-urung tersebutlah Merga Ginting Manik menyebar ke daerah Tanah Karo lainnya bahkan sampai ke daerah Karo Langkat,Karo Baluren (Dairi) dan Karo Kenjahe (Deli Serdang).

Selain sebagai Senina di Urung-urung tersebut,Merga Ginting Manik juga mendirikan Kuta yang Simantek (Merga Taneh) nya adalah Ginting Manik Sendiri. Desa tersebut adalah Desa Manuk Mulia (Bertetangga dengan Desa Ajinembah selaku ibukota urung Ajinembah), Kemudian dilanjutkan mendirikan Desa Singa. Kemudian mendirikan desa Singga Manik sebagai Kalimbubu Kuta  (Bertetangga dengan desa Munthe selaku ibukota urung XVII Kuta).Dari Singga Manik ini,Ginting Manik mendirikan (Manteki) Kuta Bunga Mbaru,dimana desa Bunga Mbaru ini dekat dengan desa Munthe,dan bertetangga dengan desa Singga Manik tapi sekarang dimasukkan wilayah Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo.Untuk Urung Kuta Bangun,kemungkinan juga ada beberapa desa yang di Panteki oleh  Ginting Manik,selain kesain-kesain dalam Urung Tersebut.

Ginting Manik sewaktu menetap di Kesain Manik Tongging diundang oleh Merga Karo-karo Sinulingga untuk Mendirikan Kerajaan Urung Si Telu Kuru yang berpusat di desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.Ginting Manik diundang Sebagai Simbisa dalam pendirian desa Lingga.Maka beberapa Keturunan Ginting Manik dari Kesain Manik Tongging ini kemudian pergi mendirikan Kuta Lingga dan diangkat menjadi Anak Beru Kuta Lingga.Selain sebagai Simbisa (Panglima Kerajaan),Ginting Manik di desa Lingga juga Menikahi putri Pengulu beru Sinulingga sehingga Keberadaan Ginting Manik di desa Lingga kukuh menjadi Anak Beru Kuta.Maka di desa Lingga terdapat Kesain Manik dimana Geriten dan Jambur khusus merga Ginting Manik terletak di tengah desa Lingga.Keturunan Ginting Manik lainnya di Kesain Manik Tongging juga menjelajah sampai ke daerah Karo Langkat,tepatnya sampai ke daerah Bahorok.Bahorok saat Merga Ginting Manik datang dulunya masih dalam masa perkembangan.Bahorok ini dulunya bernama "Buah Uruk" yang berarti buah di atas Bukit.Bahorok ini didirikan oleh Merga Perangin-angin Sukatendel dengan Biak seninanya Merga Perangin-angin Bangun.Kemudian Merga Ginting Manik yang menjelajah ke Bahorok ini diangkat oleh Pengulu Bahorok juga sebagai  Simbisa  (Panglima Perang).Kemudian Pengulu Bahorok menikahkan Merga Ginting Manik ini dengan Putrinya sehingga keberadaan Ginting Manik di Bahorok ini sebagai Anak Beru Kuta.Seiring perkembangan jumlah penduduk dan pembukaan lahan, daerah Bahorok menjadi Kerajaan yang dinamakan Urung Bahorok.Merga Taneh (Pendiri) urung Bahorok ini adalah Perangin-angin Sukatendel dengan Anak Beru urung adalah Merga Ginting Manik.Di Bahorok juga terdapat Kesain Manik.Terdapat Kemungkinan  ada juga Desa Panteken Ginting Manik di urung Bahorok ini. Desa Panteken Ginting Manik di daerah Karo Langkat lainnya yaitu desa Durin Tonggal di Kecamatan Sei Binge.Ginting Manik Juga tersebar luas di desa lainnya seperti Simolap,Gajah,samir,tinembok,kuta rih,kuta belikih dan lainnya di daerah sei binge dan salapian,namun belum diketahui apa posisi Ginting Manik di desa-desa ini, apakah sebagai Simantek,Anak Beru atau Kalimbubu Kuta.

Kehadiran Ginting Manik di Desa Lingga dan Bahorok sebagai Simbisa dan Anak Beru juga turut serta mengajak Merga Ginting Munthe sebagai Biak Senina di Kesain panteken Ginting Manik.Hal ini merupakan bentuk perwujudan Kekeluargaan, Kesepakatan dan Perjanjian Leluhur Kedua Merga ini sewaktu mendirikan Kerajaan Tongging,dimana ada Ginting Munthe,sewajibnya Biak/Senina nya adalah Merga Ginting Manik,begitu juga sebaliknya.Tradisi ini diteruskan sampai ke daerah Karo Jahe (Deli Serdang) dimana Ginting Munthe diundang sebagai Simbisa selanjutnya menjadi Anak Beru di Urung Barusjahe dan Sinembah Tanjung Muda panteken Karo-karo Barus.Di urung tersebut ada Kesain Ginting Munthe,maka Biak/Senina di Kesain Munthe adalah Ginting Manik.Selain itu,Jika ada pesta pernikahan atau acara adat dari pihak Ginting Manik,maka yang bertindak sebagai Pembicara Utama (Senina Gamet/Singerana) adalah Merga Ginting Munthe,begitu juga sebaliknya.Sedemikian erat  dan spesifik hubungan Perseninan antara Merga Ginting Manik dan Ginting Munthe.
Sedangkan Hubungan antara Ginting Manik dengan Ginting Sinusinga adalah Ber Sembuyak (Saudara 1 darah,satu bapak) karena Ginting Sinusinga sebenarnya adalah merga Ginting Manik dari Kesain Manik Tongging yang mendirikan (Manteki) Desa Singa.Setelah mendirikan desa Singa,merga Ginting Manik ini mendirikan Merga Baru sebagai bagian dari Ginting Manik yaitu Ginting Sinusinga yang berarti merga Ginting yang mendiami kampung Singa.Pendiri desa Singa disebut dengan Ginting Manik Pulu Singa.Penamaan desa Singa ini sendiri menurut Cerita Berawal dari Kepemimpinan Seorang Kepala Rombongan Bermerga Ginting Manik,dimana sang Pemimpin ini dikenal Berani dan Gigih dalam menentang penjajahan sehingga dia dijuluki "Singa" oleh rakyat yang mengikutinya.Dari Tongging ke daerah Singa ini,mereka membuka lahan dan awalnya hidup berpindah.Awalnya menetap di daerah yang disebut Buah Pulut kemudian ke Kerangen Pa Nawari (Keduanya di dekat desa Singa sekarang) dan akhirnya menetap di daerah Singa sekarang.Desa ini akhirnya dinamakan desa Singa dan para pendiri atau pengulunya di sebut Ginting Manik Sinusinga.Seiring waktu mereka disebut Ginting Sinusinga saja yang berarti merga Ginting penghuni dan pendiri desa Singa.Dari awal pembentukannya oleh merga Ginting Manik dari Tongging,Desa Singa ini diperkirakan telah berumur 300 tahun lebih.Desa Singa sampai sekarang terus berkembang dan bertambah jumlah penduduk nya sehingga wilayah pemukiman semakin luas.Di desa Singa terdapat 2 Kesain Utama yaitu Kesain Simbelang dan Kesain Durin.Terdapat masing-masing 1 jambur di 2 kesain ini.Kesain yang pertama didirikan adalah Kesain Simbelang.Dimana Kesain inilah yang terluas dan terpadat sampai sekarang.

Merga Ginting Manik juga terdapat di daerah Karo Baluren (meliputi kab.Dairi) seperti di daerah Kec.Tanah Pinem,Kec.Tiga Lingga dan  Kec.Gunung Sitember, Paling banyak di Kecamatan Tanah Pinem.Kedudukan Merga Ginting Manik di urung Tanah Pinem ini kemungkinan besar sebagai Anak Beru Kuta.Hal ini dapat dilihat dari Urung Tanah Pinem terdiri dari beberapa bagian urung yang disebut kenegerian,yaitu kenegerianTanah Pinem (Pengulu Merga Pinem),kenegerian Pamah (Pengulu merga Pinem Pamah),Kenegrian Tanah Maha (pengulu merga Sembiring Maha) dan Kenegerian Juhar Kidupen Manik.Kemungkinan besar merga Ginting Manik lah pengulu di Kenegrian Juhar Kidupen Manik tersebut.Para Kepala Desa dan Kepala Dusun (yang mungkin dulunya adalah wilayah Kesain) juga banyak dijabat merga Ginting.




Sedangkan Hubungan Antar semua Merga Ginting menurut Penuturan orang tua adalah Biak Senina dan  Senina.Sebagai contoh Hubungan Ginting Manik (juga Ginting Sinusinga),Ginting Munthe (juga Gt Tampune),Ginting Pase,Ginting djawak,Ginting Tumangger dan Ginting Seragih adalah berhubungan BIAK SENINA dan Merga-merga ini Berhubungan  SENINA dengan Merga Ginting Siwah Sada yaitu (Ginting Sinisuka,Ginting Jertambun,Ginting Suka,Ginting Sugihen,Ginting Jadibata,Ginting Guru Patih,Ginting Bukit,Ginting Beras,Ginting Garamata,Ginting Babo +  Ginting Rumah Berneh dan Ginting Capah ).Yang Pasti Semua Merga GINTING di Taneh Karo Bersaudara, baik itu bersaudara karena satu Leluhur ataupun karena sama-sama Bermerga Ginting. 


Demikian dulu sejarah GINTING MANIK MERGANA yang saya susun,bila ada kekurangan dan kesalahan,dari sini ke depan nya semoga kita bisa menambahi /memperbaiki informasi tersebut dengan bukti dan fakta disertai dengan cara penyampaian yang baik sesuai dengan budaya kita kalak KARO : Melias,Mehamat,Metamu. Saya Sendiri adalah bermerga Ginting Manik. Ginting Manik asli dari Tanah Karo.

Biodata Lengkap ;

Nama                  : M. Irwansyah Ginting Manik
Cabang            : Ginting Manik Lau Rahu dari desa Batukarang kecamatan payung,kab.Karo
Bebere                : Tarigan Girsang
Binuang               : Perangin-angin Singarimbun
Kempu                 : Perangin-angin Bangun
Soler                    : Tarigan Silangit
Kampah               : Perangin-angin Singarimbun
Kuta                  : Tanjung Merawa (diher tanah lapang Singarimbun,perbatasen kuta tanjung Merawa  ras  tiganderket, kecamatan Tiganderket, kabupaten Karo)


Sedang Menuntut Ilmu di Jurusan Teknik Sipil Universitas Sriwijaya. Bercita-cita menjadi Insan yang bermanfaat bagi orang banyak dan Memajukan Tanah Karo pada Khususnya dan Indonesia pada Umumnya.

..................BUJUR RAS MEJUAH-JUAH KITA KERINA..............


Jumat, 28 Juni 2013

MERGA GINTING MANIK

GINTING MANIK ADALAH  CABANG DARI MERGA GINTING DI SUKU KARO.SUKU KARO MEMPUNYAI 5 MERGA INDUK YANG DIPUNYAI OLEH SEMUA MASYARAKAT SUKU KARO YANG TERDIRI DARI :

1.GINTING
2.KARO-KARO
3.PERANGIN-ANGIN
4.SEMBIRING
5.TARIGAN

UNTUK LAKI-LAKI DISEBUT MERGA,SEDANGKAN UNTUK PEREMPUAN DI SEBUT BERU.CONTOH IRWANSYAH GINTING MANIK,JADI MERGA IRWANSYAH ADALAH GINTING DENGAN CABANG GINTING NYA ADALAH MANIK.CONTOH LAIN UNJUK BERU GINTING MUNTE,YAITU NAMA NYA UNJUK,BERU NYA GINTING,CABANG GINTING NYA MUNTE.